• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Road to SBT (Kabupaten Seram Bagian Timur) Jilid 2

 on Selasa, 10 November 2009  

Pendidikan merupakan  wadah penting yang menjadi titik krusial  pembentukan mental dan spititual sekaligus intelektualitas bagi generasi bangsa. Berbicara mengenai pendidikan di 'ndonesia memang tidak ada habisnya. Mulai dari prestasi prestasi anak didik kita di tingkat nasional maupun international hingga rendahnya kualitas pendidikan di daerah terpencil. Masih kurangnya sarana dan prasarana dan kualitas pendidiknya yang pas-pasan menjadi salah satu faktor penyebab pendidikan di daerah terpencil terkesan tertinggal.Tak jarang kurangnya perhatian pemerintah itu mengesankan bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia belum benar-benar adil seperti apa yang tercantum dalam UUD 1945.Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 (1).
  
Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya merekrut tenaga pengajar ke sejumlah daerah untuk mengatasi masalah kekurangan guru, khususnya di sejumlah wilayah terpencil. seperti halnya Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur mulai sejak Tahun 2008 dan 2009 sudah merekrut guru kontrak sebanyak dua kali mengingat pentingnya para Guru di wilayah terpencil untuk membantu masalah kekurangan tenaga pengajar.

Program tersebut tidak lain untuk merintis, mendorong, dan memfasilitasi agar anak-anak di Seram Bagian Timur  diajar, dididik, dan didampingi oleh generasi muda terbaik bangsa sekaligus wahana bagi para pemuda tersebut untuk belajar dan ikut merasakan hidup bersama rakyat Seram Bagian Timur selama 2 tahun. Calon pengajar muda direkrut dan diseleksi dari lulusan terbaik perguruan tinggi di tanah air, lalu dikirim ke sekolah-sekolah yang ada di daerah agar dapat menjadi cahaya bagi para siswa dan penggerak untuk mesyarakat di Seram Bagian Timur selama kurun waktu 2 tahun. Sejak tahun 2008 dan 2009, sudah bergabung 75 guru Pengajar Muda yang bergabung untuk mengabdi di berbagai sekolah di Kabupaten Seram Bagian Timur.  

Berikut sepenggal kisah perjalanan guru kontrak dari Pulau Jawa mengajar di Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku. Sebanyak 35 guru dari pulau Jawa diberangkatkan ke Maluku pada bulan April 2009. Guru kontrak ini direkrut di Kota Malang Jawa Timur yang berasal dari sejumlah wilayah jawa timur dan daerah di pulau jawa lainnya. Perjalanan rombongan guru kontrak sejumlah 35 orang ke kota Bula Kabupaten Seram Bagian Timur sungguh penuh suka duka sekaligus menegangkan dan menyenangkan.

Perjalanan Surabaya - Ambon ditempuh selama 2,5 jam menggunakan pesawat, penerbangan saat itu dengan maskapai Batavia Air dari Bandara Juanda ke Bandara Amangqurat Pattimura. Sebanyak 34 diterbangkan dari Surabaya dan 1 orang diterbangkan dari Jakarta karena satu orang yaitu Saya berasal dari Jawa Barat dengan alasan penerbangan dari Jakarta lebih dekat dengan daerah asal. Para guru kontrak tiba di kota Ambon Provinsi Maluku lalu menginap 2 malam di Hotel Sumber Asia dekat Pelabuhan Kecil untuk menunggu keberangkatan kapal ke Bula yang jadwal keberangkatnanya tidak setiap hari. Hari itu setibanya di kota Ambon kami makan Sore bersama di rumah makan ikan Sari Rasa, bermacam ikan laut tersedia. 
Makan Sore di RM. Sari Rasa Ambon
Lokasi penginapan cukup strategis dimana berada tepat di pusat kota, kantor Gubernur Maluku menjulang tinggi yang berjarak 200 meter kearah timur dan ke arah barat pelabuhan kecil tempat transit kapal-kapal penyeberangan antar pulau yang ada di Maluku.
Pelabuhan Kecil diambil dari Penginapan Sumber Asia Lt 3
Selama 2 hari kami habiskan waktu berjalan-jalan di kota Ambon sekaligus mengumpulkan referensi akan tempat tujuan akhir yaitu Kabupaten Seram Bagian Timur. Saya sungguh menikmatinya seperti Traveling saja, bagaimana tidak banyak hal yang di dapatkan dan rasakan akan perbedaan-perbedaan bila dibandingkan dengan tempat asal (pulau jawa). Mulai adat istiadat dan kebiasaan yang khas dan keramahannya yang kontras bila dibandingkan dengan image yang negatif khususnya orang Ambon yang berada di daerah Jawa. Ternyata orang maluku itu baik dan tulus hanya saja gaya bicaranya yang keras dan sedikit cepat dimana sekali nafas bisa berapa kalimat yang keluar sehingga untuk orang yang baru tentunya sulit untuk mengikutinya.

Kantor Gubernur Maluku


Sebagai ibu kota provinsi di bagian timur Indonesia-Maluku, Ambon sangat terkenal dengan beragam pantainya yang berpasir putih indah. Terlebih juga karena sebagian besar bibir pantainya selalu dihiasi perahu nelayan yang datang silih berganti, mencari ikan dan memasarkannya kepada para pengunjung pantai pada siang hingga sore hari. Pokoknya maluku indah banget deh... dijamin gak nyesel, ada beberapa lokasi objek wisata di kota ambon mulai gong perdamaian, pantai pintu kota, pantai liang, pantai natsepa, patung christina marta tiahahu, belut (morea) dll.. Kalau siang hari di Ambon cukup panas sekali oleh karena itu enaknya jalan-jalan dimalam hari atau sore hari.

Pelabuhan Kecil di Sore Hari

Akses untuk mencapai objek wisata dan tempat-tempat penting yang ada di Ambon sangat mudah, seperti halnya pasar, terminal, kantor pemerintahan dll. Dari Terminal Besar di Kota Ambon, kita bisa memilih angkutan penumpang berbagai jurusan yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Dihari ke tiga kami melanjutkan perjalanan menuju Bula Kabupaten Seram Bagian Timur, perjalanan yang kami tempuh selama 27 jam menyusuri pantai barat dan utara pulau seram dari kota Ambon. Moda yang kami gunakan adalah transportasi laut yang belum modern seperti halnya kapal feri atau kapal besar lainnya (kapal putih) yang terbuat dari bahan besi, namun moda yang kami pakai adalah sebuah kapal kayu dengan sebuah sekoci penyelamatan yang juga berbahan kayu. Kapal kayu yang kami tumpangi cukup besar seperti halnya kapal penangkap ikan di laut lepas. Navigasi hanya mengandalkan kompas tanpa peralatan canggih seperti GPS dan lainnya. Gila memang perjalanan sejauh itu semuanya manual dan berbekal pengalaman dan keberanian, tapi itulah fakta yang nyata.
 
Suasana Guru Kontrak di Atas Kapal Harapan Mujur

Di atas kapal para penumpang berebut tempat satu penumpang dengan lainnya, tetapi sama saja tempatnya juga tidak layak dan nyaman. Saya dengan teman-teman guru berbaur dengan penumpang lainnya, ada juga beberapa kepala sekolah yang datang sengaja menjemput dan ikut sama-sama kembali ke Bula bersama satu kapal dengan kami. Tidak hanya orang saja yang naik ke kapal itu beberapa barang dan hewan pun masuk, berbagai macam barang termasuk sepeda motor dan barang eletronik dikirimkan melalui jalur ini. 

Suasana di atas KM Harapan Mujur

Sepanjang perjalanan sungguh menghibur. Mulai dari ikan terbang yang berloncatan di sekitar kapal, hingga tarian sepasang lumba-lumba di sisi kanan kapal seakan menuntun arah perjalanan kapal. Bagi penumpang lain kejadian ini adalah hal yang lumrah, namun bagi kami hal-hal seperti lumba-lumba tersebut hanya dapat diperoleh pada tontonan sirkus saja.

Ikan Lumba-Lumba yang berlarian
Hiburan lumba-lumba dan ikan terbang terhenti saat senja mulai muncul di ufuk barat. Bias surya yang memerah tanda akan tenggelam terhalang pulau-pulau kecil memperindah suasana pesisir pulau Seram. 
Sunset di atas laut seram

 


Setelah siang berganti gelap sebagian penumpang ada yang istirahat dan ada juga yang membuka obrolan-obrolan santai dengan penumpang lain sampai menunggu pagi tiba. Tidak banyak yang bisa saya sampaikan karena dimalam itu hanya raungan mesin kapal yang dipacu kencang nahkoda dan deburan ombak yang dominan menghiasi suasana malam di atas lautan luas.

Pagi hari dengan tiupan angin yang dingin seakan memaksa tulang untuk ngilu, saya bersama beberapa penumpang lainnya terbangun dari tidur sembari mengabadikan momen matahari terbit di ufuk timur.  
Suasana pagi hari di laut seram

Sebagian penumpang masih banyak yang tertidur setelah begadang semalaman, sebagian lagi berbaur di galangan depan kapal sembari ngobrol ngalor-ngidul. Menu makan pagi itu sama seperti sebelumnya tidak berbeda sama sekali yaitu nasi di tambah mie dan sepotong ikan.





Tidak berbeda dengan hari sebelumnya aktifitas kami cukup membosankan hanya diam dan sesekali berjalan melihat deburan ombak di lautan yang menghiasi sisi kiri dan kanan kapal sampai tujuan dimana kami tiba nanti. Menjelang sore akhirnya kami sampai di Bula Kabupaten Seram Bagian Timur, kami di angkut oleh beberapa mobil penumpang yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur. Kami di bagi ke beberapa penginapan yang sudah dibagi untuk kelompok perempuan dan laki-laki, penginapan yang kami gunakan yaitu penginapan Rifa 1, Rifa 2 dan rifa 3.
Susasana di Penginapan
Suasana di Penginapan

Alhamdulillah akhirnya Saya dan teman-teman sampai di Bula Kabupaten Seram Bagian Timur setelah melalui perjalanan yang melelahkan.

Kami lelah, sampai disini dulu nanti dilanjut ya....  

Road to SBT (Kabupaten Seram Bagian Timur) Jilid 2 4.5 5 Raspati Selasa, 10 November 2009 P endidikan merupakan  wadah penting yang menjadi titik krusial  pembentukan mental dan spititual sekaligus intelektualitas bagi generasi...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar